title : Congrats! you fall in love with me
genre : comedy , romance
author : bella aka nalkaroumnorae
casts : jung yeoshin , kang hyu rin , jonghyun , all shinee member
disclaimer : hmm.... im so desperate about ~behind makin' of~ my third fanfiction .
hope you can enjoy this . dont forget to leave your comment.
thanks all.
("O")
SHINee 1st fanmeeting
@ COEX theatre - south korea
2010 - 09 - 10
16.00 - till end
be the first to meet your favorite shinee's member. exchange your entrance sign with the coupon.
and get a great private meeting with SHINee !!!!
^O^
yeoshin mengusap dahinya yang penuh dengan keringat usai menempelkan wallpaper di dinding rumahnya.
siang ini rasanya cukup panjang dari hari hari sebelumnya. yah, karena ini memang musim panas.
ia meneguk segelas jus jeruk yang diambilnya dari kulkas. hari ini yeoshin terlalu capek, apalagi hari ini
hari pertama ia pindah ke seoul setelah lama menetap di yuseong.
trrrrrttt...trrrrrrrrrttt...
handphone yeoshin bergetar. ia buru - buru mengeceknya, takut takut kalau itu telepon dari orang tuanya.
"ah, hyu rin~a?" kata yeoshin datar.
"YYYYEEEEOOSHIIIINNNN~AAAAA!!!!!" teriak suara diseberang sana. yeoshin langsung menjauhkan handphone.nya beberapa centi dari telinganya.
"yeoshin?"
"kalau kau seperti itu lagi, kau harus bayar ongkos ke dokter THT" kata yeoshin sambil mengusap telinganya yang kemerahan.
"aaa ~ mianhae.. aku sangat senang sekali begitu aku mendengar kabar kalau kau pindah ke seoul. kita bisa bertemu setiap hari ! oh ya, dimana rumahmu?"
"aku tinggal di rumah kecil, ah nanti biar ku sms alamatku".
"ne. karena hari ini aku mau mampir ke rumahmu. ada hal yang sangat penting yang harus aku tunjukkan padamu !"
"hmm.. annyeong.."
tak berapa lama kemudian, yeoshin mengirim alamat rumahnya lewat sms. berharap agar hyu rin tidak datang hari ini.
entah kenapa, yeoshin merasakan hal yang kurang enak yang akan terjadi.
ting tong !
haish ! ini pasti hyu rin, batin yeoshin.
"tadaaaa ~!!" teriak hyu rin sambil memeluk yeoshin erat erat. dalam pelukan hyu rin, yeoshin berharap agar ia masih bisa bernafas.
hyu rin langsung menerobos masuk ke dalam rumah yeoshin, berkomentar ini itu, lalu duduk karena mungkin kecapekan mengomentari rumah yeoshin yang sebenarnya tidak penting.
"yeoshin, aku ada kabar baik !"
yeoshin melirik hyu rin malas, ia tahu kalau kabar baik dari hyu rin adalah kabar yang tidak penting untuk dirinya.
"hmm?"
"lihat ini baik-baik" hyu rin menunjukkan selembar kertas berwarna biru. yeoshin melihat kertas itu heran. apanya yang baik? batin yeoshin.
"ini tiket masuk fanmeeting shinee gratis untuk 100 shawol yang beruntung. bayangkan, yeoshin, betapa susahnya aku mendapatkan tiket ini, aku harus mengantri dari pukul 6 pagi. padahal loket dibuka pukul 10 siang. ah.. senangnya.."
"yeah"
"lusa aku harus tampil secantik mungkin. siapa tahu aku terpilih menang privatemeeting dengan shinee selama satu jam."
"ngg ~"
"ya ! yeoshin.a, dari aku mengenalmu sejak kelas satu smp, sampai sekarang usiamu 18 tahun. mengapa sifatmu itu tetap, tidak pernah berubah? tidak adakah sesuatu yang membuatmu tertarik? seperti aku, aku saaaaangat menyukai shinee. kau suka apa?"
"na ? aku lebih suka kalau aku merenung di kamarku sambil menyetel musik klasik. itu lebih membuatku nyaman"
*plak* hyu rin menepuk jidatnya sendiri, nggak habis pikir punya teman yang seolah tidak ingin peduli terhadap dunia luar.
"yah, sudahlah. sebaiknya aku pulang. kapan kapan kau harus main kerumahku"
"iya. aku akan sempatkan waktu"
"annyeong yeoshin.a ~"
^_^
hyu rin p.o.v
pagi ini aku akan menjemput oppa dari sepupu jauhku yang tinggal di daejeon untuk mengantarnya ke bandara. namanya changmin. dia adalah lulusan terbaik di SMUnya 2 tahun terakhir. oppaku akan terbang ke Moskow, karena disanalah nanti dia melanjutkan pendidikannya. sesampainya di rumah oppa, aku langsung disambut baik oleh keluarga dari oppaku, juga ada sepupuku disana. aku membantu oppa memasukkan barang-barangnya ke dalam bagasi mobilku. benar-benar ya oppaku ini, barangnya itu lho, dipikir pikir dulu kenapa kalau mau bawa barang. sampai bagasi dan jok belakang mobilku penuh oleh barang oppa.
akhirnya, seusai berpamitan dengan keluarga oppa, kami langsung berangkat.
"oppa.. aku mau tanya.." kataku sambil mengemudi.
"hmm?"
"oppa kenapa bisa sepintar itu. sampai ada universitas dari negara lain yang menawarkan beasiswa kepada oppa?"
"hmm... yah, karena aku pintar dari sananya hehe.." jawab oppaku cengar cengir.
dasar oppa, sudah ditanya baik-baik jawabnya malah asal-asalan. AIGOOOOO ~ !!!!!!!.
aku langsung mengerem mobilku mendadak. aku kelupaan sesuatu!. BUK!
"heh ! kalau mau ngerem tuh bilang dong ! lihat kepalaku sampai terbentur dashboard nih ! barusan lihat setan ya?!" gerutu oppa sambil mengelus dahinya yang terbentur.
"oppaa !! aku kelupaan sesuatuuu ...."
"kelupaan sih kelupaan. tapi kan nggak harus seperti ini?"
aish! kenapa aku sampai kelupaan izin kalau hari ini aku tidak bisa ikut ujian praktikum di kampus! benar-benar !!!!!! hyuriiiiiinnnn ! kenapa kau bisa sampai setolol ini?
"hyu rin~a, kalau kita tidak cepat, nanti aku ketinggalan pesawat"
"sebentar, oppa. aku mau menelepon temanku dulu"
"sambil jalan kan bisa? aku tidak mau keberangkatanku tertunda lagi, hyu rin"
akhirnya, aku masih melaju walaupun dalam keadaan panik. kalau aku tidak izin secepatnya, aku tidak akan diperbolehkan mengulang.
aku merogoh kantong kantong dalam tasku. setelah menemukan handphone. aku bingung. haruskah aku menyuruh yeoshin? dia saat ini sedang apa ya?
"hyu rin, bisa percepat sedikit tidak mobilnya. aku benar-benar tidak mau ketinggalan nih" pinta oppaku setengah memaksa.
"iya iya !" huh, disaat yang kuanggap genting seperti ini dia malah membuatku semakin bingung. apa boleh buat. yeoshin kan pernah tinggal di seoul. dia pasti tahu kampusku.
akhirnya aku mencoba menghubungi yeoshin. ah, yeoshin lama sekali mengangkatnya.
"hyu rin~a, ppalli..."
aku benar benar kesulitan membagi konsentrasi antara menyetir, menelepon, dan mendengar gerutuan oppa.
"hyu riiiiinnnnn !!!!!!! awwwaaaaaaasssss !!!!!!!" teriak oppaku. aku yang baru menyadari kalau di depan mobilku ada pick up hendak menyeberang, langsung menginjak rem sekuat mungkin.
namun sial, aku tidak tahu apapun setelah itu. konsentrasiku benar benar buyar sekarang.
^_^
yeoshin p.o.v
aku terpaku pada sesuatu di depanku. benar benar sesuatu yang bisa mengalihkan pikiran orang yang melihatnya.
itulah miniatur. ada miniatur rumah makan, lengkap dengan meja, kursi, dan piring piringnya yang terlihat benar benar kecil, rumah sakit, dan banyak lagi.
mulutku sampai menganga melihatnya. tanpa kusadari , penjaga toko miniatur itu melihatku dari dalam tokonya. aku langsung tersenyum kecil ke arahnya.
ia pun keluar. "nona, apakah anda ingin mencoba membuatnya?" tanya penjaga toko yang sepertinya sudah tua.
"ini buatan sendiri,ya? aku kira buatan pabrik" jawabku polos.
"iya, miniatur miniatur ini terbuat dari clay. kalau kau mau aku bisa mengajarinya"
"ah, lain kali saja ajeossi. lain kali aku akan mampir. gomawo" kataku sambil membungkuk lalu berpamitan.
aku berjalan menuju gang gang sempit di pasar yang pernah aku kunjungi di seoul ini. lewat jalan sempit yang sepi adalah lebih baik.
aku memutuskan untuk pulang kerumah setelah seharian berjalan jalan di pasar. membeli bahan bahan untuk memasak dan lainnya.
aku melihat ponselku yang tergeletak diatas meja, setelah beberapa jam aku charge, mungkin sekarang baterainya sudah full.
hyu rin? dia meneleponku?.
"yeoboseyo?"
"apakah ini jung yeoshin?" kata orang di seberang sana yang aku yakin itu bukan hyu rin.
"ne, waeyo?"
"anda harus kerumah sakit daerah sekarang,nona. teman anda kecelakaan"
"hmm.. boleh ku tahu alamatnya?"
"nona, anda tidak tahu rumah sakit daerah? naik saja taksi dan minta dia untuk mengantar anda ke rumah sakit daerah !"
klik ! telepon terputus begitu saja. jadi hyu rin kecelakaan ya. akupun segera mencegat taksi di depan rumah.
"ajeossi, tahu rumah sakit daerah? antar aku kesana ya?"
"baik, nona"
sekitar 10 menit kemudian aku sampai di rumah sakit daerah. ternyata dekat ya. tahu begini lebih baik aku jalan kaki saja tadi.
"gomawo ajeossi" kataku setelah membayar argo taksi.
aku berlari menuju ruang informasi, dan mendapati kalau hyu rin di rawat di ruang 11.
semoga saja dia sudah siuman. aku mulai panik ketika aku sampai di depan kamar hyu rin.
itukah hyu rin? yang sekujur tubuhnya di balut perban?
"hei, yeoshin! aku disini !!!"
aku melihat ke samping, oh, ternyata aku salah lihat. aku pikir hyu rin yang di perban itu, ternyata dia di depan pasien yang diperban itu.
"hyu rin, bagaimana ini semua bisa terjadi?" tanyaku datar.
"aku meneleponmu berkali-kali tahuuu !!!! kau ini benar benar !!!!!!"
"hyu rin, kau jangan marah dulu padaku. nanti saja kalau kau sudah sembuh"
hyu rin menghela nafas, ia membenarkan letak tubuhnya. aku lihat, kepalanya diperban. hiii pasti sakit.
"yeoshin, aku tadi ingin sekali meminta bantuanmu untuk ke kampusku, tapi aku telepon, malah tidak diangkat ! mana oppa menyuruhku cepat cepat.
jadinya, aku menelepon sambil menyetir"
"mianhae, hyu rin~a" kataku sambil menunduk. aku benar benar merasa bersalah kalau tahu seperti ini.
"dan yang paling penting, aku besok tidak bisa ikut acara fanmeeting tahu!!!"
"jeongmal mianhae, hyu rin"
"kau harus melakukan sesuatu untukku ! kalau kau gagal, aku akan memusuhimu selamanya !!!!"
hmm.... aku merasa akan terjadi sesuatu yang sangat tidak menyenangkan padaku. sungguh.
^_^
aku bangun dengan kebingungan, antara perasaan bersalah dan sesuatu yang membuatku malas untuk melakukannya.
hyu rin~a, mengapa kau menimpakan semua ini padaku? ini kan juga bukan jelas-jelas salahku.
"yeoshin, ingat kalau gagal !"
halah, kenapa aku harus terngiang kata kata hyu rin? ya sudahlah. daripada aku dihantui rasa bersalah. selesai ini sudah.
setelah mandi dan berpakaian rapi, aku menyiapkan perlengkapan milik hyu rin yang wajib kubawa. sebab kalau sampai ketinggalan barang satupun, bisa habis aku olehnya.
aku menaiki sepeda gunung yang sering kupakai menuju tempat yang dimaksud hyu rin, tempatnya agak jauh, tapi berhubung waktunya masih lama, jadi aku tidak perlu terburu - buru. aku melewati toko miniatur yang kulihat kemarin di pasar dan mendapati miniatur yang kuinginkan sudah tidak ada.
sepertinya sudah dibeli orang. lalu aku melanjutkan perjalananku kembali.
aku melihat sudah banyak orang berkerumun diluar gedung. hmm... pantas, sudah pukul 15.51, berarti sebentar lagi pintunya dibuka.
aku memarkir sepedaku di tempat parkir khusus sepeda lalu ikut mengantri bersama orang yang aku pikir jumlahnya ratusan.
tak berapa lama pintu pun dibuka, aku berjalan santai di belakang, daripada harus berdesak desakan dengan orang banyak.
yeah, aku terakhir.
"nona, bisa tunjukkan tanda masuk anda?" tanya petugas keamanan saat aku akan masuk kedalam. aku pun menunjukkan kertas silver yang diberikan hyu rin kemarin.
petugas itu lalu menyobeknya menjadi dua bagian, satunya dimasukkan kedalam kotak, dan satunya lagi di berikan padaku.
"silakan masuk,nona. semoga anda beruntung" katanya lagi sambil tersenyum. aku pun membalas senyumnya.
aku berjalan di sebuah hall yang sangat besar dan mengambil tempat duduk di belakang. ini acara apa ya sebenarnya? seminar?.
acara pun dimulai. lalu keluarlah lima orang laki-laki yang wajahnya mirip dengan yang aku lihat di tiket yang sedang aku pegang.
aku yakin, idola hyu rin adalah lima orang ini.
"uri bicheul naneun shinee !" kata lima orang diatas panggung itu kompak sambil mengacungkan tangan mereka yang mengepal.
lalu aku mendengar teriakan yang luar biasa dari orang orang disekitarku, mereka semua berdiri sambil membawa balon berwarna biru,
ada juga yang membawa poster, dan lampu yang bentuknya mirip bolpoin atau spidol.
mereka berlima lalu bernyanyi dan bergoyang, ah tidak. lebih tepatnya seperti koreografi yang sudah diatur.
hingga tibalah saat terakhir, pembacaan tanda masuk yang diundi.
"dan pemenang great privatemeeting adalah....."
aku berdiri dengan perasaan ingin pulang. aku baru ingat kalau aku belum mencuci beras untuk makan malam.
"HYU RIN KANG, DENGAN NOMOR 091 !!!!"
apa ini berarti aku menang?
"NONA HYU RIN SEGERA MAJU SEBELUM..."
akhirnya aku mengacungkan tangan dan segera maju ke depan. setelah di cocokkan ternyata benar. aku juga mendengar teriakan dan keluhan yeoja yang belum beruntung.
aku diantar oleh seorang wanita bertubuh tegap tinggi ke sebuah ruangan yang tidak terlalu luas. dan aku melihat kelima orang tadi didalamnya.
"jadi anda nona hyu rin?" tanya wanita tadi. kulihat di dadanya, lee yoonhee.
"ani. aku adalah sahabatnya. dia sekarang sedang sakit, jadi aku menggantikannya datang kemari" wanita itu mengangguk, lalu mempersilahkan aku duduk.
sekarang dihadapanku ada lima orang itu. aku menatap mereka satu-satu.
"nona, waktu anda satu jam. dimulai dari sekarang"
-end of yeoshin p.o.v-
^O^
yeoshin nampak tenang ketika duduk di depan lima laki laki yang merupakan idola sahabatnya itu.
ia segera mengeluarkan barang barang titipan hyu rin.
"annyeong haseyo, yeoshin imnida. aku menggantikan hyu rin yang sedang sakit. dia sangat mengidolakan kalian"
kelima laki-laki itu tersenyum. lalu kelima laki-laki itu memperkenalkan diri mereka masing masing juga.
"onew"
"jonghyun"
"minho"
"key"
"taemin"
"hyu rin menitipkan surat ini padaku untuk kalian" kata yeoshin sambil menyerahkan ke salah seorang dari mereka.
"gomawo" kata onew.
"jadi hyu rin ingin aku mewawancarai kalian. hanya 5 pertanyaan, lalu ia juga ingin aku untuk memotret kalian berlima"
"maaf, nona, bisakah saya melihat pertanyaan apa saja yang ditujukan untuk mereka berlima? ini peraturan, pertanyaan yang bersifat pribadi tidak bisa anda tanyakan" kata lee yoonhee, yang tidak lain adalah bodyguard pribadi shinee. yeoshin segera menyerahkan lembaran kertas yang berisikan lima pertanyaan itu ke yoonhee.
"baiklah. ini diterima"
yeoshin menekan tombol record pada alat perekam milik hyu rin.
"pertama, apa warna kesukaan kalian?"
"aku dan jonghyun menyukai warna hitam. key menyukai warna cerah seperti merah muda atau biru, taemin suka warna putih karena menggambarkan imagenya,
sedangkan minho suka warna coklat gelap" jawab onew.
"kedua, pada saat apa kalian merindukan keluarga kalian?"
"aku pikir kami semua disini selalu merindukan keluarga kami. kami selalu mengingat keluarga kami setiap saat" jawab key yang diiringi anggukan dari empat orang rekannya.
"ketiga, apa yang kalian pikirkan tentang fans kalian?"
"fans adalah sahabat sahabat kami. mereka mendukung kami ketika kami butuh dukungan mereka. aku sampai hampir menangis ketika ada fans yang rela berkorban demi kami. mereka kekuatan utama kami." kata jonghyun.
"keempat, siapa diantara kalian yang paling sering membalas surat atau komentar dari fans?"
semua serempak menunjuk ke arah key.
"iya, akulah yang paling sering. kadang pertanyaan atau surat untuk onew hyung, jonghyun hyung, minho dan taemin, aku yang balas"
"terakhir, apa kalian percaya pada cinta pandangan pertama?"
mereka berlima serempak tertawa kecil.
"aku percaya !" jawab minho tegas.
"hehehe aku mungkin iya. karena kontak mata pada saat pertama kali melihat, disitu bisa ditemukan perasaan cocok atau tidak" tambah key.
taemin mengangguk "iya. aku pikir hyung benar"
"sulit bagiku untuk cinta pada pandangan pertama" kata jonghyun.
"waeyo, hyung?" tanya minho.
"hmm.. aku butuh proses untuk menemukan seseorang yang cocok denganku. kalau kau,hyung?"
"na?" onew tersentak kaget "mollayo. karena aku sendiri belum mengalaminya"
"ahahahahaha !!!!!!"
semua yang ada diruangan itu tertawa mendengar jawaban onew. semuanya. kecuali yeoshin.
mereka berlima langsung menghentikan tawa mereka. yeoshin mengambil kamera dari tasnya dan langsung menyuruh mereka berlima pose.
CKRIK !
"baiklah. terima kasih atas jawaban kalian. aku yakin hyu rin pasti akan senang. kalau begitu aku pamit dulu" kata yeoshin dan langsung menyambar tas ranselnya. namun di tahan oleh yoonhee ketika yeoshin akan pergi.
"maaf,nona, anda baru menghabiskan waktu selama 12 menit ! anda masih punya sisa waktu 48 menit lagi. tidakkah anda sayang jika melewatkannya?"
"aku pikir tidak. berikan saja sisa waktuku pada fans yang lain" jawab yeoshin sambil berlalu.
kelima member shinee menatap punggung yeoshin heran.
"tuan, apakah sisa waktu ini diberikan fans lain atau ...."
"tidak. izinkan kami beristirahat. keluarlah, yoonhee" sanggah onew cepat. yoonhee membungkukkan badannya lalu pergi keluar ruangan.
^O^
jonghyun p.o.v
empat hari setelah fanmeeting , kami melakukan pemotretan di sebuah tempat rekreasi.
untungnya hari ini adalah hari kerja. jadi tempat rekreasi cukup sepi. apalagi tempat ini jauh dari perkotaan.
"baiklah, selesai ! kalian bisa beristirahat !" teriak han seung, fotografer untuk sesi pemotretan kali ini.
umurnya sebaya dengan onew hyung. dia tidak hanya fotografer, dia juga creative art crew di salah satu majalah ternama.
seusai pemotretan, aku memilih untuk berjalan jalan sendiri. walaupun taemin memaksa untuk ikut, namun
akhirnya dia lebih tergiur ikut minho bermain winning eleven di mobil.
aku membeli permen kapas tak jauh dari sebuah wahana roller coaster yang aku pikir alurnya cukup rumit dan tinggi.
"nona, aku pesan permen kapas satu" kataku agak keras, karena aku sedang memakai masker, jadi kalau aku berbicara pelan, dua orang penjual permen itu pasti tidak dengar.
"ah, baik tuan. eh, sungjin, nona itu, sejak satu jam yang lalu duduk disitu"
"sepertinya dia sedang menunggu seseorang. tadi aku tawarkan minum, dia menolak"
aku menoleh ke arah orang yang sedang dibicarakan kedua nona itu. hmm... rasanya aku pernah bertemu dia sebelumnya.
"maaf tuan, ini pesanan anda" kata nona itu sambil menyodorkan permen kapas yang cukup besar. aku pun memberikan sejumlah uang sesuai harga permen dan pergi menghampiri gadis yang pernah kulihat itu.
tiba-tiba handphonenya berbunyi.
"yeoboseyo hye rin ah. wae? nggak jadi? ah gwaenchana"
klik. dia memasukkan handphonenya kembali. aku memandanginya lagi, aku pernah ketemu, tapi dimana ya?
"annyeong haseyo" sapaku pelan.
"annyeong haseyo" jawabnya sambil menurunkan kepalanya lalu menatap ke depan lagi. benar benar aneh. apa karena dia tidak sadar ya, kalau yang duduk disebelahnya ini seorang namja yang tampan. hehe. karena ingin sedikit membuatnya terkejut, aku melepas masker dan kacamataku.
"annyeong haseyo" sapaku lagi.
"ne, annyeong haseyo, ajeossi"
mwo? ajeossi? memang dia pikir dia siapa? ahjumma? sabar, jonghyun, sabaaar.
"maaf, apa kau tidak mengenalku? kita pernah bertemu sebelumnya lhoo.."
dia menatap wajahku dengan mata polosnya. aku memberikan senyuman terbaikku.
"ah..." jawabnya pelan sambil manggut manggut.
"gureom, sudah tahu kan aku ini siapa?"
"ah.. animnida"
ibu, ayah, ternyata tidak semua orang terkenal dikenal orang. aku menutup wajahku dengan masker lagi.
"kau pernah menemui aku di fanmeeting. masa tidak ingat?"
"oh, jadi kau yang itu. aku ingat sedikit" katanya dengan wajah polos. seolah sama sekali tidak ada ekspresi tergambar di wajahnya.
"ngg.. kau ini yang menjaga pintu privatemeeting,kan?" katanya sungguh-sungguh.
aku langsung menggigit maskerku sendiri. dengan pasrah, aku akhirnya mengangguk pelan.
"hmmm... sudah kuduga, sejak melihat kau membuka maskermu, aku yakin, kau pasti security ajussi itu."
"mwo?! siapa yang ajussi?!!!!!! sudah kubilang kan!!! aku bukan ajussiiii tauuuuu !!!!!!!!" teriakku keras sampai nuna penjual permen tadi memandangiku.
tapi wajahnya masih tanpa ekspresi. dia melihatku yang sedang mencoba menghela nafas panjang.
kenapa ada yeoja yang babonya keterlaluan macam ini????
"hmmm... benar kau bukan ajussi" katanya kemudian. aku cukup lega.
"tapi haraboji. karena kau terlihat 10 tahun lebih tua"
"hiks.. hikss... jeongmal... neomu... hiks....." aku pura pura menangis didepannya karena sudah terlalu capek menghadapi yeoja seperti dia.
dia langsung memelukku.
"aigo... ne.. aku tadi hanya bercanda kok. aku tahu siapa dirimu sebenarnya."
"jinjja?"
yeoja itu mengangguk pelan sambil melepaskan pelukannya.
"kau salah satu dari mereka berlima kan?"
aku menatapnya senang. aku tidak jadi pura pura menangis. akhirnya..
"ne. kalau begitu, kau tahu siapa namaku?"
"minho."
setelah itu, aku langsung berlari menghampiri onew hyung dan benar benar menangis karenanya.
T.T
Yeoshin p.o.v
"itu tadi minho kan?" hanya itu terus yang terngiang dikepalaku. selain itu, aku juga sibuk mengingat nama mereka semua.
hmm. apa yang dia lakukan disana yah?. menikmati masa kecilnya yang hilang akibat tuntutan pekerjaan? hah.
trrt. ponselku bergetar. entah siapa. aku langsung mengangkatnya.
"yoboseyo?"
"yeoshin ah, aku main kerumahmu yah yah. aku mau ceritaa"
klik. terputus begitu saja. tak lama kemudian, sudah kulihat Hyurin melambai di depan kaca jendela rumahku.
aku segera membukakan pintu untuknya.
"eh, kau" kataku. Hyurin segera menerobos masuk begitu saja. ia juga merebahkan badannya di sofaku.
"yeoshin ah, gomawoyo. aku senang sekali kalau kau yang memenangkan private meeting itu!! aaahhh"
aku hanya manggut manggut saja.
"kau tahu, aku tunjukkan ke teman teman kuliahku kalau aku yang menang. haha. fiuh."
"lalu respon mereka apa?"
"yah. tentu saja mereka iri kepadaku. hahaha"
aku manggut manggut lagi. aku beranjak dari sofa, lalu membuatkan secangkir caffelatte untuk Hyurin.
"eh ya, kau tahu. tadi aku bertemu min.. min ? minho lhoo" ucapku yang sedikit lupa dengan apa yang kupikirkan tentang minho.
aku memberikan caffelatte itu kepada hyurin setelah ku pikir pas rasanya.
"minho? minho shinee?"
"hmm.. iya. dia tadi berbicara banyak denganku. kupikir dia siapa. ternyata minho. kau sih membatalkan janjimu begitu saja"
"ah, kau kan pelupa. mana mungkin kau ingat minho. kau salah mungkin. dia sibuk, jadi tidak mungkin pergi ke taman rekreasi"
ah, Hyurin jauh lebih benar dariku. "arasseo, jadi kau kemari hanya ingin cerita tentang itu?" tanyaku.
Hyurin mengangguk. kuingat lagi sosok minho yang atletis tadi. aku kurang jelas melihat wajahnya. namun sepertinya ia tampan.
"yeoshin, kau kan sendirian. mengapa kau tidak mencari kerja sampingan saja? disamping kau kuliah, kau juga bekerja."
tuhanku, aku lupa kalau aku harus mencari pekerjaan. ottohke? aku gusar.
"maaf aku hampir lupa. iya aku akan mencari pekerjaan"
"kubantu ya? bagaimana kalau kau bekerja di salon, sebagai hairdresser?"
kali ini Hyurin yang bodoh. mana mungkin lulusan dari kursus teknisi ponsel sepertiku akan bekerja sebagai hairdresser.
"kau ingin membunuhku ya? aku kan kursus service ponsel, mana mungkin aku kerja di salon"
"ah, aku lupa. mianhae. tapi aku janji akan mencarikanmu pekerjaan secepatnya" katanya bersemangat, padahal aku biasa saja. hyurin pun kemudian pamit pulang setelah memberikanku nomor telepon beberapa temannya yang bekerja di perusahaan, agar sewaktu waktu apabila aku membutuhkan pekerjaan, aku bisa menelepon mereka. setelah Hyurin pulang, dipikiranku tiba tiba terlintas toko miniatur itu.
kenapa aku tidak mencoba melamar kerja disana ya?.
*O*
"aku pikir tidak apa menerimamu sebagai pegawaiku. aku juga sedang membutuhkan pegawai." kata ajussi penjaga toko miniatur. akhirnya aku diterima sebagai pegawai penjaga kasir sekaligus yang membersihkan toko kalau toko akan tutup.
"gomapseumnida, ajussi. aku akan bekerja sepenuh hati, setulus jiwa, sekuat raga"
aku pun pamit pulang, karena keesokan harinya aku sudah mulai bekerja di toko ini sepulang aku kuliah.
namun sebelum aku pulang, aku memilih beberapa minatur rumah rumahan untuk kujadikan hiasan di ruang tamuku.
"annyeong haseyo" sapa seorang tamu yang baru datang ke toko ini. aku pun membungkukkan badan, karena bagaimanapun aku sudah menjadi pegawai, jadi aku harus sopan.
"annyeong haseyo.. silahkan melihat lihat" sapaku.
"loh, kau.. kau kan yang menang , yang membuat aku menangis kan?"
Minho !! omona. apa yang dia lakukan disini? dengan masker dan kacamata waktu itu.
"ah, kau. apa kabar?" jawabku sambil meringis saat melihatnya.
"kau ! ikut aku !" . tanganku tiba tiba ditarik lalu ia mengajakku keluar. apa itu cara dia mengajak wanita kencan?
ia mengajakku ke gang sempit yang biasa aku lalui ketika aku akan pulang dari pasar.
ia kemudian membuka kacamata dan maskernya. maka tampaklah wajah tampan yang biasa aku lihat di TV.
aigoo Minho tampan sekalii.
"kau masih ingat aku?!!" bentaknya sambil memelototiku . tapi tetap tampan.
"eh, mana mungkin aku melupakanmu, Minho. dipikiranku hanya terngiang namamu"
-end of yeoshin p.o.v-
T.T
Jonghyun pulang dengan hati sedikit kesal sekaligus ingin tertawa. bagaimana mungkin ada gadis yang tidak terlalu cantik namun memiliki hati polos dan lucu seperti yeoshin?.
"hai hyung !" sapa key dan minho bersamaan.
"darimana kalian?" tanya Jonghyun.
"kami baru saja membeli beberapa bumbu dapur dan daging. persediaan di dorm habis."
Jonghyun merebut kantong plastik yang dibawa Key, tangannya mengaduk aduk isi belanjaan Key.
"apa yang kau lakukan Hyung?"
"kau tidak lupa membeli cinnamon bubuk kan?"
Key mengeluarkan sebotol cinnamon bubuk dari kantong Minho.
"gomawo, Key" kata Jonghyun senang.
mereka bertiga pun berjalan menuju ke apartement sekaligus dorm mereka. di dalam, Onew dan Taemin sudah menunggu.
"Jong! chukkae!" kata Onew ketus. tatapannya dingin. Taemin hanya memandanginya iba.
"wae?" tanya Jonghyun bingung. Onew langsung melemparkan koran pagi ini. Jonghyun kaget membaca namanya masuk headline post di koran nasional.
"jelaskan padaku"
"aniyo, Hyung. mung.. mungkin ini salah faham. aku tidak mungkin berkencan dengan gadis ini!" bela Jonghyun yang masih membaca artikel di koran tentang dirinya.
"Hyung, jadi kau mengajakku berjalan jalan waktu itu, untuk menemui gadis ini?" tambah Taemin.
"aigo, tidak mungkin Hyung berkencan di tempat seperti itu, taem!" bela Minho "mungkin itu temannya"
"aigo, aigo, aigoo,, sini aku jelaskan. kalian masih ingat dengan gadis yang menang acara fanmeet kita beberapa hari yang lalu?. aku tidak sengaja bertemu dia Hyung! percayalah, kami benar benar tidak ada apa apa."
"lalu, di foto ini kenapa kau buka masker dan kacamatamu? bukankah itu dilarang?!" kata onew.
"asal kau tahu, dia lupa siapa aku. aku dikira ajussi, lalu haraboji, lalu ketika aku membuka masker dan kacamataku, dia kira aku Minho. benar benar keterlaluan."
_tobecontinued
genre : comedy , romance
author : bella aka nalkaroumnorae
casts : jung yeoshin , kang hyu rin , jonghyun , all shinee member
disclaimer : hmm.... im so desperate about ~behind makin' of~ my third fanfiction .
hope you can enjoy this . dont forget to leave your comment.
thanks all.
("O")
SHINee 1st fanmeeting
@ COEX theatre - south korea
2010 - 09 - 10
16.00 - till end
be the first to meet your favorite shinee's member. exchange your entrance sign with the coupon.
and get a great private meeting with SHINee !!!!
^O^
yeoshin mengusap dahinya yang penuh dengan keringat usai menempelkan wallpaper di dinding rumahnya.
siang ini rasanya cukup panjang dari hari hari sebelumnya. yah, karena ini memang musim panas.
ia meneguk segelas jus jeruk yang diambilnya dari kulkas. hari ini yeoshin terlalu capek, apalagi hari ini
hari pertama ia pindah ke seoul setelah lama menetap di yuseong.
trrrrrttt...trrrrrrrrrttt...
handphone yeoshin bergetar. ia buru - buru mengeceknya, takut takut kalau itu telepon dari orang tuanya.
"ah, hyu rin~a?" kata yeoshin datar.
"YYYYEEEEOOSHIIIINNNN~AAAAA!!!!!" teriak suara diseberang sana. yeoshin langsung menjauhkan handphone.nya beberapa centi dari telinganya.
"yeoshin?"
"kalau kau seperti itu lagi, kau harus bayar ongkos ke dokter THT" kata yeoshin sambil mengusap telinganya yang kemerahan.
"aaa ~ mianhae.. aku sangat senang sekali begitu aku mendengar kabar kalau kau pindah ke seoul. kita bisa bertemu setiap hari ! oh ya, dimana rumahmu?"
"aku tinggal di rumah kecil, ah nanti biar ku sms alamatku".
"ne. karena hari ini aku mau mampir ke rumahmu. ada hal yang sangat penting yang harus aku tunjukkan padamu !"
"hmm.. annyeong.."
tak berapa lama kemudian, yeoshin mengirim alamat rumahnya lewat sms. berharap agar hyu rin tidak datang hari ini.
entah kenapa, yeoshin merasakan hal yang kurang enak yang akan terjadi.
ting tong !
haish ! ini pasti hyu rin, batin yeoshin.
"tadaaaa ~!!" teriak hyu rin sambil memeluk yeoshin erat erat. dalam pelukan hyu rin, yeoshin berharap agar ia masih bisa bernafas.
hyu rin langsung menerobos masuk ke dalam rumah yeoshin, berkomentar ini itu, lalu duduk karena mungkin kecapekan mengomentari rumah yeoshin yang sebenarnya tidak penting.
"yeoshin, aku ada kabar baik !"
yeoshin melirik hyu rin malas, ia tahu kalau kabar baik dari hyu rin adalah kabar yang tidak penting untuk dirinya.
"hmm?"
"lihat ini baik-baik" hyu rin menunjukkan selembar kertas berwarna biru. yeoshin melihat kertas itu heran. apanya yang baik? batin yeoshin.
"ini tiket masuk fanmeeting shinee gratis untuk 100 shawol yang beruntung. bayangkan, yeoshin, betapa susahnya aku mendapatkan tiket ini, aku harus mengantri dari pukul 6 pagi. padahal loket dibuka pukul 10 siang. ah.. senangnya.."
"yeah"
"lusa aku harus tampil secantik mungkin. siapa tahu aku terpilih menang privatemeeting dengan shinee selama satu jam."
"ngg ~"
"ya ! yeoshin.a, dari aku mengenalmu sejak kelas satu smp, sampai sekarang usiamu 18 tahun. mengapa sifatmu itu tetap, tidak pernah berubah? tidak adakah sesuatu yang membuatmu tertarik? seperti aku, aku saaaaangat menyukai shinee. kau suka apa?"
"na ? aku lebih suka kalau aku merenung di kamarku sambil menyetel musik klasik. itu lebih membuatku nyaman"
*plak* hyu rin menepuk jidatnya sendiri, nggak habis pikir punya teman yang seolah tidak ingin peduli terhadap dunia luar.
"yah, sudahlah. sebaiknya aku pulang. kapan kapan kau harus main kerumahku"
"iya. aku akan sempatkan waktu"
"annyeong yeoshin.a ~"
^_^
hyu rin p.o.v
pagi ini aku akan menjemput oppa dari sepupu jauhku yang tinggal di daejeon untuk mengantarnya ke bandara. namanya changmin. dia adalah lulusan terbaik di SMUnya 2 tahun terakhir. oppaku akan terbang ke Moskow, karena disanalah nanti dia melanjutkan pendidikannya. sesampainya di rumah oppa, aku langsung disambut baik oleh keluarga dari oppaku, juga ada sepupuku disana. aku membantu oppa memasukkan barang-barangnya ke dalam bagasi mobilku. benar-benar ya oppaku ini, barangnya itu lho, dipikir pikir dulu kenapa kalau mau bawa barang. sampai bagasi dan jok belakang mobilku penuh oleh barang oppa.
akhirnya, seusai berpamitan dengan keluarga oppa, kami langsung berangkat.
"oppa.. aku mau tanya.." kataku sambil mengemudi.
"hmm?"
"oppa kenapa bisa sepintar itu. sampai ada universitas dari negara lain yang menawarkan beasiswa kepada oppa?"
"hmm... yah, karena aku pintar dari sananya hehe.." jawab oppaku cengar cengir.
dasar oppa, sudah ditanya baik-baik jawabnya malah asal-asalan. AIGOOOOO ~ !!!!!!!.
aku langsung mengerem mobilku mendadak. aku kelupaan sesuatu!. BUK!
"heh ! kalau mau ngerem tuh bilang dong ! lihat kepalaku sampai terbentur dashboard nih ! barusan lihat setan ya?!" gerutu oppa sambil mengelus dahinya yang terbentur.
"oppaa !! aku kelupaan sesuatuuu ...."
"kelupaan sih kelupaan. tapi kan nggak harus seperti ini?"
aish! kenapa aku sampai kelupaan izin kalau hari ini aku tidak bisa ikut ujian praktikum di kampus! benar-benar !!!!!! hyuriiiiiinnnn ! kenapa kau bisa sampai setolol ini?
"hyu rin~a, kalau kita tidak cepat, nanti aku ketinggalan pesawat"
"sebentar, oppa. aku mau menelepon temanku dulu"
"sambil jalan kan bisa? aku tidak mau keberangkatanku tertunda lagi, hyu rin"
akhirnya, aku masih melaju walaupun dalam keadaan panik. kalau aku tidak izin secepatnya, aku tidak akan diperbolehkan mengulang.
aku merogoh kantong kantong dalam tasku. setelah menemukan handphone. aku bingung. haruskah aku menyuruh yeoshin? dia saat ini sedang apa ya?
"hyu rin, bisa percepat sedikit tidak mobilnya. aku benar-benar tidak mau ketinggalan nih" pinta oppaku setengah memaksa.
"iya iya !" huh, disaat yang kuanggap genting seperti ini dia malah membuatku semakin bingung. apa boleh buat. yeoshin kan pernah tinggal di seoul. dia pasti tahu kampusku.
akhirnya aku mencoba menghubungi yeoshin. ah, yeoshin lama sekali mengangkatnya.
"hyu rin~a, ppalli..."
aku benar benar kesulitan membagi konsentrasi antara menyetir, menelepon, dan mendengar gerutuan oppa.
"hyu riiiiinnnnn !!!!!!! awwwaaaaaaasssss !!!!!!!" teriak oppaku. aku yang baru menyadari kalau di depan mobilku ada pick up hendak menyeberang, langsung menginjak rem sekuat mungkin.
namun sial, aku tidak tahu apapun setelah itu. konsentrasiku benar benar buyar sekarang.
^_^
yeoshin p.o.v
aku terpaku pada sesuatu di depanku. benar benar sesuatu yang bisa mengalihkan pikiran orang yang melihatnya.
itulah miniatur. ada miniatur rumah makan, lengkap dengan meja, kursi, dan piring piringnya yang terlihat benar benar kecil, rumah sakit, dan banyak lagi.
mulutku sampai menganga melihatnya. tanpa kusadari , penjaga toko miniatur itu melihatku dari dalam tokonya. aku langsung tersenyum kecil ke arahnya.
ia pun keluar. "nona, apakah anda ingin mencoba membuatnya?" tanya penjaga toko yang sepertinya sudah tua.
"ini buatan sendiri,ya? aku kira buatan pabrik" jawabku polos.
"iya, miniatur miniatur ini terbuat dari clay. kalau kau mau aku bisa mengajarinya"
"ah, lain kali saja ajeossi. lain kali aku akan mampir. gomawo" kataku sambil membungkuk lalu berpamitan.
aku berjalan menuju gang gang sempit di pasar yang pernah aku kunjungi di seoul ini. lewat jalan sempit yang sepi adalah lebih baik.
aku memutuskan untuk pulang kerumah setelah seharian berjalan jalan di pasar. membeli bahan bahan untuk memasak dan lainnya.
aku melihat ponselku yang tergeletak diatas meja, setelah beberapa jam aku charge, mungkin sekarang baterainya sudah full.
hyu rin? dia meneleponku?.
"yeoboseyo?"
"apakah ini jung yeoshin?" kata orang di seberang sana yang aku yakin itu bukan hyu rin.
"ne, waeyo?"
"anda harus kerumah sakit daerah sekarang,nona. teman anda kecelakaan"
"hmm.. boleh ku tahu alamatnya?"
"nona, anda tidak tahu rumah sakit daerah? naik saja taksi dan minta dia untuk mengantar anda ke rumah sakit daerah !"
klik ! telepon terputus begitu saja. jadi hyu rin kecelakaan ya. akupun segera mencegat taksi di depan rumah.
"ajeossi, tahu rumah sakit daerah? antar aku kesana ya?"
"baik, nona"
sekitar 10 menit kemudian aku sampai di rumah sakit daerah. ternyata dekat ya. tahu begini lebih baik aku jalan kaki saja tadi.
"gomawo ajeossi" kataku setelah membayar argo taksi.
aku berlari menuju ruang informasi, dan mendapati kalau hyu rin di rawat di ruang 11.
semoga saja dia sudah siuman. aku mulai panik ketika aku sampai di depan kamar hyu rin.
itukah hyu rin? yang sekujur tubuhnya di balut perban?
"hei, yeoshin! aku disini !!!"
aku melihat ke samping, oh, ternyata aku salah lihat. aku pikir hyu rin yang di perban itu, ternyata dia di depan pasien yang diperban itu.
"hyu rin, bagaimana ini semua bisa terjadi?" tanyaku datar.
"aku meneleponmu berkali-kali tahuuu !!!! kau ini benar benar !!!!!!"
"hyu rin, kau jangan marah dulu padaku. nanti saja kalau kau sudah sembuh"
hyu rin menghela nafas, ia membenarkan letak tubuhnya. aku lihat, kepalanya diperban. hiii pasti sakit.
"yeoshin, aku tadi ingin sekali meminta bantuanmu untuk ke kampusku, tapi aku telepon, malah tidak diangkat ! mana oppa menyuruhku cepat cepat.
jadinya, aku menelepon sambil menyetir"
"mianhae, hyu rin~a" kataku sambil menunduk. aku benar benar merasa bersalah kalau tahu seperti ini.
"dan yang paling penting, aku besok tidak bisa ikut acara fanmeeting tahu!!!"
"jeongmal mianhae, hyu rin"
"kau harus melakukan sesuatu untukku ! kalau kau gagal, aku akan memusuhimu selamanya !!!!"
hmm.... aku merasa akan terjadi sesuatu yang sangat tidak menyenangkan padaku. sungguh.
^_^
aku bangun dengan kebingungan, antara perasaan bersalah dan sesuatu yang membuatku malas untuk melakukannya.
hyu rin~a, mengapa kau menimpakan semua ini padaku? ini kan juga bukan jelas-jelas salahku.
"yeoshin, ingat kalau gagal !"
halah, kenapa aku harus terngiang kata kata hyu rin? ya sudahlah. daripada aku dihantui rasa bersalah. selesai ini sudah.
setelah mandi dan berpakaian rapi, aku menyiapkan perlengkapan milik hyu rin yang wajib kubawa. sebab kalau sampai ketinggalan barang satupun, bisa habis aku olehnya.
aku menaiki sepeda gunung yang sering kupakai menuju tempat yang dimaksud hyu rin, tempatnya agak jauh, tapi berhubung waktunya masih lama, jadi aku tidak perlu terburu - buru. aku melewati toko miniatur yang kulihat kemarin di pasar dan mendapati miniatur yang kuinginkan sudah tidak ada.
sepertinya sudah dibeli orang. lalu aku melanjutkan perjalananku kembali.
aku melihat sudah banyak orang berkerumun diluar gedung. hmm... pantas, sudah pukul 15.51, berarti sebentar lagi pintunya dibuka.
aku memarkir sepedaku di tempat parkir khusus sepeda lalu ikut mengantri bersama orang yang aku pikir jumlahnya ratusan.
tak berapa lama pintu pun dibuka, aku berjalan santai di belakang, daripada harus berdesak desakan dengan orang banyak.
yeah, aku terakhir.
"nona, bisa tunjukkan tanda masuk anda?" tanya petugas keamanan saat aku akan masuk kedalam. aku pun menunjukkan kertas silver yang diberikan hyu rin kemarin.
petugas itu lalu menyobeknya menjadi dua bagian, satunya dimasukkan kedalam kotak, dan satunya lagi di berikan padaku.
"silakan masuk,nona. semoga anda beruntung" katanya lagi sambil tersenyum. aku pun membalas senyumnya.
aku berjalan di sebuah hall yang sangat besar dan mengambil tempat duduk di belakang. ini acara apa ya sebenarnya? seminar?.
acara pun dimulai. lalu keluarlah lima orang laki-laki yang wajahnya mirip dengan yang aku lihat di tiket yang sedang aku pegang.
aku yakin, idola hyu rin adalah lima orang ini.
"uri bicheul naneun shinee !" kata lima orang diatas panggung itu kompak sambil mengacungkan tangan mereka yang mengepal.
lalu aku mendengar teriakan yang luar biasa dari orang orang disekitarku, mereka semua berdiri sambil membawa balon berwarna biru,
ada juga yang membawa poster, dan lampu yang bentuknya mirip bolpoin atau spidol.
mereka berlima lalu bernyanyi dan bergoyang, ah tidak. lebih tepatnya seperti koreografi yang sudah diatur.
hingga tibalah saat terakhir, pembacaan tanda masuk yang diundi.
"dan pemenang great privatemeeting adalah....."
aku berdiri dengan perasaan ingin pulang. aku baru ingat kalau aku belum mencuci beras untuk makan malam.
"HYU RIN KANG, DENGAN NOMOR 091 !!!!"
apa ini berarti aku menang?
"NONA HYU RIN SEGERA MAJU SEBELUM..."
akhirnya aku mengacungkan tangan dan segera maju ke depan. setelah di cocokkan ternyata benar. aku juga mendengar teriakan dan keluhan yeoja yang belum beruntung.
aku diantar oleh seorang wanita bertubuh tegap tinggi ke sebuah ruangan yang tidak terlalu luas. dan aku melihat kelima orang tadi didalamnya.
"jadi anda nona hyu rin?" tanya wanita tadi. kulihat di dadanya, lee yoonhee.
"ani. aku adalah sahabatnya. dia sekarang sedang sakit, jadi aku menggantikannya datang kemari" wanita itu mengangguk, lalu mempersilahkan aku duduk.
sekarang dihadapanku ada lima orang itu. aku menatap mereka satu-satu.
"nona, waktu anda satu jam. dimulai dari sekarang"
-end of yeoshin p.o.v-
^O^
yeoshin nampak tenang ketika duduk di depan lima laki laki yang merupakan idola sahabatnya itu.
ia segera mengeluarkan barang barang titipan hyu rin.
"annyeong haseyo, yeoshin imnida. aku menggantikan hyu rin yang sedang sakit. dia sangat mengidolakan kalian"
kelima laki-laki itu tersenyum. lalu kelima laki-laki itu memperkenalkan diri mereka masing masing juga.
"onew"
"jonghyun"
"minho"
"key"
"taemin"
"hyu rin menitipkan surat ini padaku untuk kalian" kata yeoshin sambil menyerahkan ke salah seorang dari mereka.
"gomawo" kata onew.
"jadi hyu rin ingin aku mewawancarai kalian. hanya 5 pertanyaan, lalu ia juga ingin aku untuk memotret kalian berlima"
"maaf, nona, bisakah saya melihat pertanyaan apa saja yang ditujukan untuk mereka berlima? ini peraturan, pertanyaan yang bersifat pribadi tidak bisa anda tanyakan" kata lee yoonhee, yang tidak lain adalah bodyguard pribadi shinee. yeoshin segera menyerahkan lembaran kertas yang berisikan lima pertanyaan itu ke yoonhee.
"baiklah. ini diterima"
yeoshin menekan tombol record pada alat perekam milik hyu rin.
"pertama, apa warna kesukaan kalian?"
"aku dan jonghyun menyukai warna hitam. key menyukai warna cerah seperti merah muda atau biru, taemin suka warna putih karena menggambarkan imagenya,
sedangkan minho suka warna coklat gelap" jawab onew.
"kedua, pada saat apa kalian merindukan keluarga kalian?"
"aku pikir kami semua disini selalu merindukan keluarga kami. kami selalu mengingat keluarga kami setiap saat" jawab key yang diiringi anggukan dari empat orang rekannya.
"ketiga, apa yang kalian pikirkan tentang fans kalian?"
"fans adalah sahabat sahabat kami. mereka mendukung kami ketika kami butuh dukungan mereka. aku sampai hampir menangis ketika ada fans yang rela berkorban demi kami. mereka kekuatan utama kami." kata jonghyun.
"keempat, siapa diantara kalian yang paling sering membalas surat atau komentar dari fans?"
semua serempak menunjuk ke arah key.
"iya, akulah yang paling sering. kadang pertanyaan atau surat untuk onew hyung, jonghyun hyung, minho dan taemin, aku yang balas"
"terakhir, apa kalian percaya pada cinta pandangan pertama?"
mereka berlima serempak tertawa kecil.
"aku percaya !" jawab minho tegas.
"hehehe aku mungkin iya. karena kontak mata pada saat pertama kali melihat, disitu bisa ditemukan perasaan cocok atau tidak" tambah key.
taemin mengangguk "iya. aku pikir hyung benar"
"sulit bagiku untuk cinta pada pandangan pertama" kata jonghyun.
"waeyo, hyung?" tanya minho.
"hmm.. aku butuh proses untuk menemukan seseorang yang cocok denganku. kalau kau,hyung?"
"na?" onew tersentak kaget "mollayo. karena aku sendiri belum mengalaminya"
"ahahahahaha !!!!!!"
semua yang ada diruangan itu tertawa mendengar jawaban onew. semuanya. kecuali yeoshin.
mereka berlima langsung menghentikan tawa mereka. yeoshin mengambil kamera dari tasnya dan langsung menyuruh mereka berlima pose.
CKRIK !
"baiklah. terima kasih atas jawaban kalian. aku yakin hyu rin pasti akan senang. kalau begitu aku pamit dulu" kata yeoshin dan langsung menyambar tas ranselnya. namun di tahan oleh yoonhee ketika yeoshin akan pergi.
"maaf,nona, anda baru menghabiskan waktu selama 12 menit ! anda masih punya sisa waktu 48 menit lagi. tidakkah anda sayang jika melewatkannya?"
"aku pikir tidak. berikan saja sisa waktuku pada fans yang lain" jawab yeoshin sambil berlalu.
kelima member shinee menatap punggung yeoshin heran.
"tuan, apakah sisa waktu ini diberikan fans lain atau ...."
"tidak. izinkan kami beristirahat. keluarlah, yoonhee" sanggah onew cepat. yoonhee membungkukkan badannya lalu pergi keluar ruangan.
^O^
jonghyun p.o.v
empat hari setelah fanmeeting , kami melakukan pemotretan di sebuah tempat rekreasi.
untungnya hari ini adalah hari kerja. jadi tempat rekreasi cukup sepi. apalagi tempat ini jauh dari perkotaan.
"baiklah, selesai ! kalian bisa beristirahat !" teriak han seung, fotografer untuk sesi pemotretan kali ini.
umurnya sebaya dengan onew hyung. dia tidak hanya fotografer, dia juga creative art crew di salah satu majalah ternama.
seusai pemotretan, aku memilih untuk berjalan jalan sendiri. walaupun taemin memaksa untuk ikut, namun
akhirnya dia lebih tergiur ikut minho bermain winning eleven di mobil.
aku membeli permen kapas tak jauh dari sebuah wahana roller coaster yang aku pikir alurnya cukup rumit dan tinggi.
"nona, aku pesan permen kapas satu" kataku agak keras, karena aku sedang memakai masker, jadi kalau aku berbicara pelan, dua orang penjual permen itu pasti tidak dengar.
"ah, baik tuan. eh, sungjin, nona itu, sejak satu jam yang lalu duduk disitu"
"sepertinya dia sedang menunggu seseorang. tadi aku tawarkan minum, dia menolak"
aku menoleh ke arah orang yang sedang dibicarakan kedua nona itu. hmm... rasanya aku pernah bertemu dia sebelumnya.
"maaf tuan, ini pesanan anda" kata nona itu sambil menyodorkan permen kapas yang cukup besar. aku pun memberikan sejumlah uang sesuai harga permen dan pergi menghampiri gadis yang pernah kulihat itu.
tiba-tiba handphonenya berbunyi.
"yeoboseyo hye rin ah. wae? nggak jadi? ah gwaenchana"
klik. dia memasukkan handphonenya kembali. aku memandanginya lagi, aku pernah ketemu, tapi dimana ya?
"annyeong haseyo" sapaku pelan.
"annyeong haseyo" jawabnya sambil menurunkan kepalanya lalu menatap ke depan lagi. benar benar aneh. apa karena dia tidak sadar ya, kalau yang duduk disebelahnya ini seorang namja yang tampan. hehe. karena ingin sedikit membuatnya terkejut, aku melepas masker dan kacamataku.
"annyeong haseyo" sapaku lagi.
"ne, annyeong haseyo, ajeossi"
mwo? ajeossi? memang dia pikir dia siapa? ahjumma? sabar, jonghyun, sabaaar.
"maaf, apa kau tidak mengenalku? kita pernah bertemu sebelumnya lhoo.."
dia menatap wajahku dengan mata polosnya. aku memberikan senyuman terbaikku.
"ah..." jawabnya pelan sambil manggut manggut.
"gureom, sudah tahu kan aku ini siapa?"
"ah.. animnida"
ibu, ayah, ternyata tidak semua orang terkenal dikenal orang. aku menutup wajahku dengan masker lagi.
"kau pernah menemui aku di fanmeeting. masa tidak ingat?"
"oh, jadi kau yang itu. aku ingat sedikit" katanya dengan wajah polos. seolah sama sekali tidak ada ekspresi tergambar di wajahnya.
"ngg.. kau ini yang menjaga pintu privatemeeting,kan?" katanya sungguh-sungguh.
aku langsung menggigit maskerku sendiri. dengan pasrah, aku akhirnya mengangguk pelan.
"hmmm... sudah kuduga, sejak melihat kau membuka maskermu, aku yakin, kau pasti security ajussi itu."
"mwo?! siapa yang ajussi?!!!!!! sudah kubilang kan!!! aku bukan ajussiiii tauuuuu !!!!!!!!" teriakku keras sampai nuna penjual permen tadi memandangiku.
tapi wajahnya masih tanpa ekspresi. dia melihatku yang sedang mencoba menghela nafas panjang.
kenapa ada yeoja yang babonya keterlaluan macam ini????
"hmmm... benar kau bukan ajussi" katanya kemudian. aku cukup lega.
"tapi haraboji. karena kau terlihat 10 tahun lebih tua"
"hiks.. hikss... jeongmal... neomu... hiks....." aku pura pura menangis didepannya karena sudah terlalu capek menghadapi yeoja seperti dia.
dia langsung memelukku.
"aigo... ne.. aku tadi hanya bercanda kok. aku tahu siapa dirimu sebenarnya."
"jinjja?"
yeoja itu mengangguk pelan sambil melepaskan pelukannya.
"kau salah satu dari mereka berlima kan?"
aku menatapnya senang. aku tidak jadi pura pura menangis. akhirnya..
"ne. kalau begitu, kau tahu siapa namaku?"
"minho."
setelah itu, aku langsung berlari menghampiri onew hyung dan benar benar menangis karenanya.
T.T
Yeoshin p.o.v
"itu tadi minho kan?" hanya itu terus yang terngiang dikepalaku. selain itu, aku juga sibuk mengingat nama mereka semua.
hmm. apa yang dia lakukan disana yah?. menikmati masa kecilnya yang hilang akibat tuntutan pekerjaan? hah.
trrt. ponselku bergetar. entah siapa. aku langsung mengangkatnya.
"yoboseyo?"
"yeoshin ah, aku main kerumahmu yah yah. aku mau ceritaa"
klik. terputus begitu saja. tak lama kemudian, sudah kulihat Hyurin melambai di depan kaca jendela rumahku.
aku segera membukakan pintu untuknya.
"eh, kau" kataku. Hyurin segera menerobos masuk begitu saja. ia juga merebahkan badannya di sofaku.
"yeoshin ah, gomawoyo. aku senang sekali kalau kau yang memenangkan private meeting itu!! aaahhh"
aku hanya manggut manggut saja.
"kau tahu, aku tunjukkan ke teman teman kuliahku kalau aku yang menang. haha. fiuh."
"lalu respon mereka apa?"
"yah. tentu saja mereka iri kepadaku. hahaha"
aku manggut manggut lagi. aku beranjak dari sofa, lalu membuatkan secangkir caffelatte untuk Hyurin.
"eh ya, kau tahu. tadi aku bertemu min.. min ? minho lhoo" ucapku yang sedikit lupa dengan apa yang kupikirkan tentang minho.
aku memberikan caffelatte itu kepada hyurin setelah ku pikir pas rasanya.
"minho? minho shinee?"
"hmm.. iya. dia tadi berbicara banyak denganku. kupikir dia siapa. ternyata minho. kau sih membatalkan janjimu begitu saja"
"ah, kau kan pelupa. mana mungkin kau ingat minho. kau salah mungkin. dia sibuk, jadi tidak mungkin pergi ke taman rekreasi"
ah, Hyurin jauh lebih benar dariku. "arasseo, jadi kau kemari hanya ingin cerita tentang itu?" tanyaku.
Hyurin mengangguk. kuingat lagi sosok minho yang atletis tadi. aku kurang jelas melihat wajahnya. namun sepertinya ia tampan.
"yeoshin, kau kan sendirian. mengapa kau tidak mencari kerja sampingan saja? disamping kau kuliah, kau juga bekerja."
tuhanku, aku lupa kalau aku harus mencari pekerjaan. ottohke? aku gusar.
"maaf aku hampir lupa. iya aku akan mencari pekerjaan"
"kubantu ya? bagaimana kalau kau bekerja di salon, sebagai hairdresser?"
kali ini Hyurin yang bodoh. mana mungkin lulusan dari kursus teknisi ponsel sepertiku akan bekerja sebagai hairdresser.
"kau ingin membunuhku ya? aku kan kursus service ponsel, mana mungkin aku kerja di salon"
"ah, aku lupa. mianhae. tapi aku janji akan mencarikanmu pekerjaan secepatnya" katanya bersemangat, padahal aku biasa saja. hyurin pun kemudian pamit pulang setelah memberikanku nomor telepon beberapa temannya yang bekerja di perusahaan, agar sewaktu waktu apabila aku membutuhkan pekerjaan, aku bisa menelepon mereka. setelah Hyurin pulang, dipikiranku tiba tiba terlintas toko miniatur itu.
kenapa aku tidak mencoba melamar kerja disana ya?.
*O*
"aku pikir tidak apa menerimamu sebagai pegawaiku. aku juga sedang membutuhkan pegawai." kata ajussi penjaga toko miniatur. akhirnya aku diterima sebagai pegawai penjaga kasir sekaligus yang membersihkan toko kalau toko akan tutup.
"gomapseumnida, ajussi. aku akan bekerja sepenuh hati, setulus jiwa, sekuat raga"
aku pun pamit pulang, karena keesokan harinya aku sudah mulai bekerja di toko ini sepulang aku kuliah.
namun sebelum aku pulang, aku memilih beberapa minatur rumah rumahan untuk kujadikan hiasan di ruang tamuku.
"annyeong haseyo" sapa seorang tamu yang baru datang ke toko ini. aku pun membungkukkan badan, karena bagaimanapun aku sudah menjadi pegawai, jadi aku harus sopan.
"annyeong haseyo.. silahkan melihat lihat" sapaku.
"loh, kau.. kau kan yang menang , yang membuat aku menangis kan?"
Minho !! omona. apa yang dia lakukan disini? dengan masker dan kacamata waktu itu.
"ah, kau. apa kabar?" jawabku sambil meringis saat melihatnya.
"kau ! ikut aku !" . tanganku tiba tiba ditarik lalu ia mengajakku keluar. apa itu cara dia mengajak wanita kencan?
ia mengajakku ke gang sempit yang biasa aku lalui ketika aku akan pulang dari pasar.
ia kemudian membuka kacamata dan maskernya. maka tampaklah wajah tampan yang biasa aku lihat di TV.
aigoo Minho tampan sekalii.
"kau masih ingat aku?!!" bentaknya sambil memelototiku . tapi tetap tampan.
"eh, mana mungkin aku melupakanmu, Minho. dipikiranku hanya terngiang namamu"
-end of yeoshin p.o.v-
T.T
Jonghyun pulang dengan hati sedikit kesal sekaligus ingin tertawa. bagaimana mungkin ada gadis yang tidak terlalu cantik namun memiliki hati polos dan lucu seperti yeoshin?.
"hai hyung !" sapa key dan minho bersamaan.
"darimana kalian?" tanya Jonghyun.
"kami baru saja membeli beberapa bumbu dapur dan daging. persediaan di dorm habis."
Jonghyun merebut kantong plastik yang dibawa Key, tangannya mengaduk aduk isi belanjaan Key.
"apa yang kau lakukan Hyung?"
"kau tidak lupa membeli cinnamon bubuk kan?"
Key mengeluarkan sebotol cinnamon bubuk dari kantong Minho.
"gomawo, Key" kata Jonghyun senang.
mereka bertiga pun berjalan menuju ke apartement sekaligus dorm mereka. di dalam, Onew dan Taemin sudah menunggu.
"Jong! chukkae!" kata Onew ketus. tatapannya dingin. Taemin hanya memandanginya iba.
"wae?" tanya Jonghyun bingung. Onew langsung melemparkan koran pagi ini. Jonghyun kaget membaca namanya masuk headline post di koran nasional.
"jelaskan padaku"
"aniyo, Hyung. mung.. mungkin ini salah faham. aku tidak mungkin berkencan dengan gadis ini!" bela Jonghyun yang masih membaca artikel di koran tentang dirinya.
"Hyung, jadi kau mengajakku berjalan jalan waktu itu, untuk menemui gadis ini?" tambah Taemin.
"aigo, tidak mungkin Hyung berkencan di tempat seperti itu, taem!" bela Minho "mungkin itu temannya"
"aigo, aigo, aigoo,, sini aku jelaskan. kalian masih ingat dengan gadis yang menang acara fanmeet kita beberapa hari yang lalu?. aku tidak sengaja bertemu dia Hyung! percayalah, kami benar benar tidak ada apa apa."
"lalu, di foto ini kenapa kau buka masker dan kacamatamu? bukankah itu dilarang?!" kata onew.
"asal kau tahu, dia lupa siapa aku. aku dikira ajussi, lalu haraboji, lalu ketika aku membuka masker dan kacamataku, dia kira aku Minho. benar benar keterlaluan."
_tobecontinued
TAKE OUT WITH FULL CREDITS ! DON'T CLAIM AS YOURS !
FEEL FREE FOR GIVE YOUR COMMENTS
kamsahamnidaaa.. ^^
kamsahamnidaaa.. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar